Kamis, 22 Maret 2012

Filsafat Jawa

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Jawa Tengah masih menganut apa yang menjadi unen-unen atau filsafat Jawa, dalam menata hidupnya, masyarakat Jawa tengah tidak lepas dari unen-unen yang selalu diberikan pada waktu kecil/masa kanak-kanak.  Sehingga unen-unen tersebut sudah merasuk kerelung hati masyarakat jawa.
Dalam era globalisasi dan modern saat ini, banyak yang mengatakan kalau fisafat jawa sudah tertinggal jaman, sudah tidak bisa / tidak layak untuk diterapkan dalam kehidupan modern saat ini, namun menurut hemat saya, justru filsafat  jawa tersebut dapat menyelamatkan hidup kita dalam dunia yang sudah tua ini.
Kita bisa lihat dan dengar, bagaimana polah tingkah manusia yang mengatakan modern.  Namun jiwa dan rasa sosialnya telah hilang sama sekali, mereka tidak punya rasa malu, yang ada hanya kesombongan diri belaka.
Di Jawa banyak sekali unen-unen yang telah menjadi filsafat  Jawa, berikut 10 Filsafat Jawa yang dapat saya sampaikan :

  1. Urip iku Urup

  2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrhasta dur Hangkara

  3. Sura dira Jaya Jayaningrat, Lebur dening Pangastuti

  4. Aja Adigang, Adigung, Adiguna

  5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan

  6. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka

  7. Yen Wani aja Wedi-Wedi, Yen Wedi aja Wani-Wani

  8. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman

  9. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan

  10. Urip Tansah Narima ing Pandum


Demikian sedikit filsafat Jawa yang mungkin dapat menambah pengetahuan kita tentang Filsafat  Jawa yang pada kenyataannya hal tersebut dapat membawa kita hidup di dunia yang sudah tua ini menjadi lebih aman, ayem, tentrem, dan tentunya sukses.

Sumber :

Diolah dari berbagai sumber.